Soekarno, Presiden
pertama Republik Indonesia yang biasa dipanggil Bung Karno, lahir di Blitar,
Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970 pada umur 69
tahun. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman
Rai. Semasa hidupnya, beliau mempunyai tiga istri dan dikaruniai delapan anak.
Dari istri Fatmawati mempunyai anak Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan
Guruh. Dari istri Hartini mempunyai Taufan dan Bayu, sedangkan dari istri Ratna
Sari Dewi, wanita turunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto mempunyai anak
Kartika.
Ketika
dilahirkan, Soekarno diberikan nama Kusno Sosrodihardjo oleh orangtuanya. Namun
karena ia sering sakit maka ketika berumur lima tahun namanya diubah menjadi
Soekarno oleh ayahnya. Nama tersebut diambil dari seorang panglima perang dalam
kisah Bharata Yudha yaitu Karna. Nama "Karna" menjadi
"Karno" karena dalam bahasa Jawa huruf "a" berubah menjadi
"o" sedangkan awalan "su" memiliki arti "baik".
Di kemudian
hari ketika menjadi Presiden R.I., ejaan nama Soekarno diganti olehnya sendiri
menjadi Sukarno karena menurutnya nama tersebut menggunakan ejaan penjajah. Ia
tetap menggunakan nama Soekarno dalam tanda tangannya karena tanda tangan
tersebut adalah tanda tangan yang tercantum dalam Teks Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia yang tidak boleh diubah. Sebutan akrab untuk Soekarno adalah Bung
Karno.
Masa kecil
Soekarno hanya beberapa tahun hidup bersama orang tuanya di Blitar. Semasa SD
hingga tamat, beliau tinggal di Surabaya, indekos di rumah Haji Oemar Said
Tokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam. Kemudian melanjutkan
sekolah di HBS (Hoogere Burger School). Saat belajar di HBS itu, Soekarno telah
menggembleng jiwa nasionalismenya. Selepas lulus HBS tahun 1920, pindah ke
Bandung dan melanjut ke THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Tekhnik Tinggi
yang sekarang menjadi ITB). Ia berhasil meraih gelar "Ir" pada 25 Mei
1926.
Kemudian,
beliau merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai Nasional lndonesia)
pada 4 Juli 1927, dengan tujuan Indonesia Merdeka. Akibatnya, Belanda,
memasukkannya ke penjara Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember 1929. Delapan
bulan kemudian baru disidangkan. Dalam pembelaannya berjudul Indonesia
Menggugat, beliau menunjukkan kemurtadan Belanda, bangsa yang mengaku lebih
maju itu.
Pembelaannya
itu membuat Belanda makin marah. Sehingga pada Juli 1930, PNI pun dibubarkan.
Setelah bebas pada tahun 1931, Soekarno bergabung dengan Partindo dan sekaligus
memimpinnya. Akibatnya, beliau kembali ditangkap Belanda dan dibuang ke Ende,
Flores, tahun 1933. Empat tahun kemudian dipindahkan ke Bengkulu.
Setelah
melalui perjuangan yang cukup panjang, Bung Karno dan Bung Hatta
memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Dalam sidang BPUPKI
tanggal 1 Juni 1945, Ir.Soekarno mengemukakan gagasan tentang dasar negara yang
disebutnya Pancasila. Tanggal 17 Agustus 1945, Ir Soekarno dan Drs. Mohammad
Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Dalam sidang PPKI, 18 Agustus
1945 Ir.Soekarno terpilih secara aklamasi sebagai Presiden Republik Indonesia
yang pertama.
Sebelumnya,
beliau juga berhasil merumuskan Pancasila yang kemudian menjadi dasar
(ideologi) Negara Kesatuan Republik Indonesia. Beliau berupaya mempersatukan
nusantara. Bahkan Soekarno berusaha menghimpun bangsa-bangsa di Asia, Afrika,
dan Amerika Latin dengan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955 yang
kemudian berkembang menjadi Gerakan Non Blok.
Pemberontakan
G-30-S/PKI melahirkan krisis politik hebat yang menyebabkan penolakan MPR atas
pertanggungjawabannya. Sebaliknya MPR mengangkat Soeharto sebagai Pejabat
Presiden. Kesehatannya terus memburuk, yang pada hari Minggu, 21 Juni 1970 ia
meninggal dunia di RSPAD. Ia disemayamkan di Wisma Yaso, Jakarta dan dimakamkan
di Blitar, Jatim di dekat makam ibundanya, Ida Ayu Nyoman Rai. Pemerintah
menganugerahkannya sebagai "Pahlawan Proklamasi".
Semasa
hidupnya, Soekarno mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa dari 26 universitas
di dalam dan luar negeri. Perguruan tinggi dalam negeri yang memberikan gelar
kehormatan kepada Soekarno antara lain adalah Universitas Gajah Mada,
Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjadjaran,
Universitas Hasanuddin dan Institut Agama Islam Negeri Jakarta. Sementara itu,
Columbia University (Amerika Serikat), Berlin University (Jerman), Lomonosov
University (Rusia) dan Al-Azhar University (Mesir) merupakan beberapa
universitas luar negeri yang menganugerahi Soekarno dengan gelar Doktor Honoris
Causa.
Pada bulan
April 2005, Soekarno yang sudah meninggal selama 104 tahun mendapatkan
penghargaan dari Presiden Afrika Selatan Thabo Mbeki. Penghargaan tersebut
adalah penghargaan bintang kelas satu The Order of the Supreme Companions of OR
Tambo yang diberikan dalam bentuk medali, pin, tongkat, dan lencana yang
semuanya dilapisi emas.[Soekarno mendapatkan penghargaan tersebut karena
dinilai telah mengembangkan solidaritas internasional demi melawan penindasan
oleh negara maju serta telah menjadi inspirasi bagi rakyat Afrika Selatan dalam
melawan penjajahan dan membebaskan diri dari apartheid.Acara penyerahan
penghargaan tersebut dilaksanakan di Kantor Kepresidenan Union Buildings di
Pretoria dan dihadiri oleh Megawati Soekarnoputri yang mewakili ayahnya dalam
menerima penghargaan.